Bulls**t antara Ben Arfa & Barcelona

Musim 2015/16 segera berakhir untuk berbagai liga terbaik Eropa, tahun ini turnamen UEFA Euro akan menemani kita sepanjang bulan Juni dan Juli, tapi ada yang lebih setia dibandingkan pertandingan sepak bola itu sendiri, rumor transfer.

Beberapa rumor seperti kepergian Matt Hummels dari Borussia Dortmund ke Bayern Muenchen terdengar masuk akal. Hal itu sudah jadi kenyataan setelah kontrak lima tahun yang disodorkan Bayern sudah ditandatangani Hummels, tapi beberapa rumor lain terdengar seperti sampah di telinga.

Salah satu diantaranya adalah ketertarikan raksasa Spanyol, FC Barcelona pada gelandang OGC Nice, Hatem Ben Arfa.

Berbagai media gencar melemparkan berita ini, bahkan salah satu rumah judi asal Inggris, bet365, mengatakan mantan pemain Newcastle itu sudah masuk tahap negosiasi dengan klub asuhan Luis Enrique.

Jangan salah sangka, Hatem Ben Arfa memang seakan lahir kembali di OGC Nice. Sempat vakum selama setengah musim setelah terganjal “Third Club Regulation“, Hatem Ben Arfa tampil mengesankan sebagai tulang punggung klub di Ligue 1 2015/16.

Ia terlibat dalam 22 gol OGC Nice dengan 17 diantaranya ia cetak sendiri ke gawang lawan. Raihan tersebut berhasil mengangkat posisi klub ke empat besar Ligue 1 dengan peluang bermain di UEFA Champions League musim depan.

Bersama OGC Nice, Ben Arfa merasakan musim terbaik sepanjang karirnya, dan setelah tiga tahun, ia berhasil kembali ke tim nasional Perancis karenanya.

SIPA_rex40406089_000035
Ben Arfa = Griezmann | PHOTO: Metronews

Arfa adalah pemain yang bagus, ia memiliki kemampuan olah bola yang tinggi, dapat melewati hadangan tiga sampai empat bek seorang diri, dan ahli dalam mengeksekusi bola mati, tapi Barcelona ?

Tunggu dulu…

Hatem Ben Arfa memang sedang berada di pucak karirnya, tapi dengan segala kehebatan yang ia tunjukkan di lapangan, ada sebuah kekurangan dalam diri pria 29 tahun ini.

Jika di antara kalian ada yang sempat menyaksikan setidaknya tiga hingga lima laga OGC Nice musim ini, pasti sudah tahu apa kekurangan itu.

Ben Arfa adalah poros OGC Nice, rival SM Caen bahkan tak pernah mencatat kemenangan saat mengistirahatkan pria berzodiak Pisces satu itu -tiga imbang dan satu kekalahan-, tapi setiap kali dirinya bermain, ia bagai seorang Antoine Griezmann untuk Atletico Madrid.

Semua aliran bola tertuju kepada dirinya, bahkan lebih parah dari Griezmann, Hatem Ben Arfa juga menjadi eksekutor utama di setiap tendangan bola mati yang didapat OGC Nice.

Kalian mungkin bisa berkata, “Wajar, dia memang hebat dalam eksekusi bola mati.” Ya, sepertinya semua orang mengetahui hal itu, bahkan sudah tertulis dalam paragraf di atas bahwa tendangan bebas dan sepak pojok merupakan keahliannya, tapi ada hal janggal selama menyaksikan OGC Nice.

Ben-Arfa-Messi-Ronaldo
Sakho: Ben Arfa lebih sulit dibanding Messi & CR | PHOTO: Dream Team FC

Setiap kali Hatem Ben Arfa bermain dan OGC Nice mendapatkan sepak pojok, ia selalu melakukan operan pendek, guna mendapatkan kembali bola tersebut sebelum menusuk masuk ke kotak penalti lawan.

Sangat jarang ia menendang bola ke kotak penalti untuk disambut rekannya dengan sundulan, atau setidaknya menciptakan kemelut di depan gawang.

Entah apa yang ada dipikiran Ben Arfa, tapi dalam lima laga terakhir, cara itu sudah membuang setidaknya 12 peluang tim, dan tetap saja pemain-pemain Nice mengakomodir keinginan Hatem.

Apapun kebijakan Claude Puel yang mengizinkan hal tersebut terjadi, kita tahu bahwa Ben Arfa merupakan seorang pemain egois.

Tanyakan saja pada suporter Newcastle dan Marseille, semua keindahan klien Mondiel Sport itu selalu berawal lewat aksi individu, bukan tim.

Hal itu tidak akan terjadi jika Ben Arfa bermain bersama FC Barcelona. Klub asal Katalan itu terkenal dengan kerja sama tim, solidaritas dari lini depan hingga belakang menjaga bentuk mereka di lapangan.

Keberhasilan Hatem Ben Arfa musim ini terjadi karena dirinya mendapat kebebasan di lapangan, dan jika ada yang bisa mendapat keuntungan tersebut bersama FC Barcelona, namanya adalah Lionel Andres Messi!

1454910_w2
Terakhir kali Ben Arfa di Champions League | PHOTO: UEFA

Ben Arfa sebenarnya sudah menepis rumor kepindahannya ke FC Barcelona, tapi ia juga tidak tahu di mana dirinya akan bermain musim depan.

“Saya tidak menandatangani apapun dengan Barcelona.”

“Banyak rumor tentang masa depan saya, tapi tak layak dibicarakan.”

“Hal terpenting saat ini adalah lolos ke Champions League.”

“Setelah itu, saya tidak tahu seragam apa yang akan dikenakan musim depan.”

“Entah Nice, atau tim lain.”, Ujarnya kepada Eurosport.

Hal konyol jika menyadari dirinya sudah absen tiga tahun dari kompetisi kontinental, dan terakhir kali ia bermain di Champions League adalah saat masih bermain untuk Olympiue Marseille (2009/10).

Ucapannya kepada Eurosport seakan memberi indikasi bahwa dirinya akan meninggalkan Nice, klub yang membiarkan dirinya berlatih bersama selama setengah tahun, menjaga kebugaran, hingga akhirnya bisa seperti sekarang, jika mereka gagal mendapat tiket Champions League 2016/17.

alexander-soderlund-14-02-2016-saint-etienne---monaco-26eme-journee-de-ligue-1-20160214184407-3019
OGC Nice di antara mereka | PHOTO: Made in Foot

Jika AS Monaco menang melawan Montpellier, Minggu (15/05) mendatang, OGC Nice tak akan mendapatkan tiket tersebut.

Terlebih lagi, Nice harus menang melawan Guingamp jika ia ingin bermain di kompetisi kontinental musim depan.

Kalah, atau seri dapat membuat posisi mereka ditempati AS Saint-Etienne di kelasemen akhir Ligue 1 2015/16.

Sebenarnya, tidak bermain ikut kompetisi kontinental sekalipun, Ben Arfa harus bertahan di Nice, perpanjang kontraknya yang berakhir Juni tahun ini serta menghargainya hingga akhir.

Balas budi, karena andai kata dirinya pindah, apalagi ke FC Barcelona, ia akan kembali menjadi bulls**t!

Hell, ke mana-pun ia pindah di bursa transfer musim panas kali ini, Hatem Ben Arfa akan tetap menjadi bulls**t!

Tidak akan ada tim yang membiarkan dirinya sebebas di OGC Nice, dan sudah pantas dan selayaknya ia bersyukur akan apa yang dimiliki saat ini.

Leave a comment